29 November 2010

Lowongan Bank Syariah Mandiri

Kami memerlukan orang yang proaktif dan menyukai bekerja dengan orang atau mendukung orang lain untuk sukses. Mereka yang bangga akan pekerjaan dan hasil pekerjaan Mereka, dan memiliki intergritas, ketepatan dan aktualisasi diri. Bank Syariah Mandiri mengundang profesional perbankan untuk mengisi posisi:

Project Branch Transformation Officer - Jakarta

Requirements

* Memiliki pengalaman bekerja di bidang bisnis dan operasional cabang min. 2 tahun
* Memiliki kemampuan analisa bisnis minimal perbankan
* Memiliki pengalaman membuat rencana kerja yang strategis
* Memiliki kemampuan membuat presentasi
* Memiliki kemampuan bahasa Inggris
* Menguasai Ms. Office
* Usia maks. 35 tahun

General Auditor - Jakarta

Requirements

* Usia maks. 30 tahun
* Pendidikan min. S1 Akuntansi
* Pengalaman 2 tahun sebagai auditor di perbankan atau akuntan publik
* Mampu berbahasa Inggris
* Bersedia melakukan perjalanan dinas ke luar kota dengan frekuensi yang tinggi

Pelaksana Keuangan & Administrasi - Jakarta

Requirements

* Usia maks. 25 tahun
* S1 Akuntansi, IPK min. 2,75
* Pengalaman min. 1 tahun di KAP
* Memiliki pemahaman tentang perpajakan, diutamakan memiliki sertifikat Brevet A & B
* Memahami administrasi sederhana
* Pekerja keras, mampu bekerja di bawah tekanan dan mampu cepat belajar
* Dapat bekerja secara mandiri maupun tim
Readmore »

Tokoh-Tokoh Islam

A. Biografi Abu Bakar Shiddiq

Namanya Abdullah Ibnu Abi Qufahah at Tamimi. Di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadi Abdullah kuniyahnya Abu Bakar.

Panggilan Abu Bakar Sidik ini sebenarnya adalah sebagai gelar saja. “Abu” artinya
bapak, “Bakar” artinya dengan segera (beliau dinamai demikian karena beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain). Kemudian “Ash-Shiddiq”, artinya “yang amat membenarkan”. Karena beliau amat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Mi’raj. Beliau lahir pada tahun 568 M sebelum hijrah, ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir dan ibunya bernama Salma Ummul Khair.

Abu Bakar berasal dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. Nasabnya bertemu dengan Nabi pada Adnan. Abu Bakar itu tidak terbatas hanya pada kabilahnya saja seperti yang sudah kami sebutkan sebutkan, tetapi mereka memulai juga dengan menyebut namanya dan nama kedua orang tuanya. Lalu melangkah ke masa anak-anak, masa muda dan masa remaja, sampai apa yang dikerjakannya. Disebutkan bahwa namanya Abdullah Abi Quhafah, dan Abu Quhafah ini pun nama sebenarnya Usman bin Amir, dan ibunya, Ummul Khair, sebenarnya Salma bint Sakhr bin Amir.

Sekalipun keluarga Abu Bakar berdiam pada bagian bawah kota Mekkah yang bernama Masfalah, (bekas rumah kediamannya itu sekarang ini dijadikan sebuah mesjid kecil dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima ke Tanah Suci), dan keluarga Muhammad berdiam pada bagian atas kota Mekkah yang dewasa ini dipanggilkan dengan Syiab-Ali , (bekas rumah kelahiran Nabi Muahmmad itu sekarang ini dijadikan Gedung Perpustakaan dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima Ke Tanah Suci), akan tetapi antara kedua anak muda itu semenjak kecilnya terikat persahabatan yang akrab.

Dan ada juga yang mengatakan Abu Bakar tadinya bernama Atiq, karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. Lalu ibunya bernazar jika ia melahirkan anak laki-laki akan diberi nama Abdul Ka’bah dan akan disedekahkan kepada Ka’bah. Sesudah Abu Bakar hidup dan menjadi besar, ia diberi nama Atiq , seolah ia telah dibebaskan dari maut.

Tetapi sumber-sumber itu lebih jauh menyebutkan bahwa Atiq itu bukan namanya, melainkan suatu julukan karena warna kulitnya yang putih. Sumber yang lain lagi malah menyebutkan, bahwa ketika Aisyah putrinya ditanyai; mengapa Abu Bakar diberi nama Atiq ia menjawab: Rasulullah memandang kepadanya lalu katanya: Ini yang dibebaskan Allah dari neraka; atau karena suatu hari Abu Bakar datang bersama sahabat-sahabatnya lalu Rasulullah berkata: Barang siapa yang ingin melihat orang yang dibebaskan dari neraka lihatlah ini.

Semasa kecil Abu Bakar hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah. Lepas masa anak-anak ke masa usia remaja ia bekerja sebagai pedagang pakaian. Usahanya ini mendapat sukses. Dalam usia muda itu ia menikah dengan Qutailah bint Abdul Uzza. Dari perkawinan ini lahir Abdullah dan Asma’.Asma’ inilah yang kemudian dijuluki Zaitun Nitaqain. Sesudah dengan Qutailah ia menikah lagi dengan Umm Rauman bint Amir bin Uwaimar. Dari perkawinan ini lahir pula Abdurrahman dan Aisyah. Kemudian di Madinah ia menikah dengan Habibah bint Kharijah. Setelah itu dengan Asma bint Umais yang melahirkan Muhammad. Sementara usaha dagangannya berkembang pesat dan dengan sendirinya ia memperoleh laba yang cukup besar.

Keberhasilannya dalam perdagangan itu mungkin saja disebabkan oleh pribadi dan wataknya. Berperawakan kurus, putih, dengan sepasang bahu yang kecil dan muka lancip dengan mata yang cekung disertai dahi yang agak menonjol dan urat-urat tangan yang tampak jelas, begitulah dilukiskan oleh putrinya, Aisyah Ummulmukminin.

Tentang pribadinya, Abu Bakar, terkenal sebagai orang yang berakhlak mulia, jujur, cerdas, cakap, kuat kemauan dan pemberani, tetapi beliau terkenal pula sebagai orang yang rendah hati pemaaf dan dermawan.

Pada masa jahiliyyah, Abu Bakar adalah seorang saudagar kaya. Ia sering melakukan perjalanan perdagangan untuk menjaja barang dagangannya. Dalam pekerjaannya sebagai saudagar, ia selalu jujur sehingga banyak keuntungan yang diperolehnya karena percaya dengan timbangan yang dilakukannya. Kejujuran ini terus terbawa sampai ia masuk Islam dan selalu mendampingi Nabi Muhammad saat suka dan duka.

Terdapat satu riwayat mengatakan bahwa dia mempunyai kekayaan sebesar empat puluh dirham sebelum dia masuk Islam, tetapi setelah ia menyatakan sebagai pengikut setia Nabi Muhammad SAW, dan ikut hijrah ke Madinah, harta kekayaannya tinggal lima ribu dirham. Hal ini disebabkan karena setiap dia melihat adanya penganiayaan seorang hamba sahaya, ia beli kemudian dibebaskannya.

Oleh karena semua itu, bukan saja ia laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam, tetapi juga orang yang paling banyak berkorban, paling teguh, di samping orang yang tenang dan patuh di antara para sahabat Nabi yang lain.

Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan.

Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain :

* Bilal bin Rabah
* Abu Fakih
* Ammar
* Abu Fuhaira
* Lubainah
* An Nahdiah
* Ummu Ubays
* Zinnira

B. Aktifitas Dakwah Abu Bakar Shiddiq

Sejak hari pertama Abu Bakar sudah bersama-sama dengan Muhammad melakukan dakwah demi agama Allah. keakraban masyarakatnya dengan dia, kesenangannya bergaul dan mendengarkan pembicaraannya. besar pengaruhnya terhadap muslimin yang mula-mula itu dalam islam itu. yang mengikuti jejak Abu bakar menerima islam ialah Usman bin Affan, abdur-Rahman bin auf, talha bin ubaidillah, sa’ad bin abi waqqas dan zubair bin awam. sesudah mereka yang kemudian menyusul masuk islam atas ajakan abu bakar ialah abu ubaidah bin jarrah dan banyak lagi yang lain dari penduduk mekah.
Adakalanya orang akan merasa heran betapa Abu Bakar tidak merasa ragu menerima Islam ketika pertama kali disampaikan Muhammad kepadanya itu. Dan karena menerimanya tanpa ragu itu kemudian Rasulullah berkata :

ﻤﺎﺪﻋﻮﺖﺃﺣﺪﺍﺇﻠﻰﺍﻹﺴﻼﻢﺇﻻﻜﺎﻧﺖﻋﻨﺪﻩﻔﻴﻪﻜﺒﻮﺓﻭﻨﻈﺮﻮﺘﺮﺪﺪ ﺇﻻﻤﺎﻜﺎﻦﻤﻦﺃﺒﻰﻘﺣﺎﻔﺔﻤﺎﻋﻜﻢﺣﻴﻦﺬﻜﺮﺗﻪﻠﻪﻭﻤﺎﺗﺮﺪﺪﻔﻴﻪ
“Tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakar bi abu Qufahah. Ia tidak menuggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan kepadanya.”

Abu Bakar Shidiq dipilih oleh Nabi Muhammad menjadi sahabat dalam perjalanan menuju Madinah ketika hijrah. Peran yang dimainkan Abu Bakar Siddiq ini ketika di Mekah sangat besar sekali. Di bidang materi, segala kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk perjuangan
dan kejayaan Islam, dan demi kebenaran ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar selalu mendampingi Nabi dalam saat suka dan duka.

Pengorbanan dan jasanya ketika berdakwah di Mekah besar sekali. Ia berusaha melindungi Nabi Muhammad ketika banyak orang kafir Quraisy mengejek dan menganggap Nabi Muhammad orang tak waras. Dialah yang memberikan perlindungan Nabi saat mendapat kejaran para pemuda kafir Quraisy yang berusaha mengejar Nabi waktu perjalanan ke Madinah

Ketika berada di Madinah, Abu Bakar juga selalu mendampingi Nabi Muhammad dan berusaha membantu Nabi dalam proses penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat Madinah, yang terdiri dari masyarakat yang beragama Yahudi, Nashrani dan penganut kepercayaan lainnya.

Peran Abu Bakar ketika di Madinah ialah, beliau selalu ikut bersama Rasulullah berperang melawan kekuatan yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW antara lain dalam perang Badar, perang Uhud, perang Khandak, dan peperangan-peperangan lainnya pada waktu itu.

Demikian setianya Abu Bakar kepada Nabi dan agama Islam, sehingga seluruh kekuatan yang dimilikinya semua dikerahkan untuk kepentingan dan kejayaan Islam. Ini tidak hanya ketika ia berada di kota Mekah, tetapi juga pada periode Madinah. jasa beliau sangat dalam upaya pengembangan ajaran Islam di kota Madinah,terlebih saat ia terpilih sebagai seorang khalifah rasyidah yang pertama, yang menggantikan kedudukan Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat Islam.

Sesudah Rasulullah wafat, kaum Anshor menghendaki agar orang yang akan jadi Khalifah dipilih dari antara mereka. Dalam pada itu Ali ibnu Abi Thalib menginginkan agar beliaulah yang diangkat menjadi khalifah, berdasarkan kedudukan beliau dalam Islam, apalagi beliau adalah menantu dan karib Nabi. Tetapi bahagian terbanyak dari kaum Muslimin menghendaki Abu Bakar, maka dipilihlah beliau jadi khalifah.

Orang-orangyang tadinya ragu-ragu untuk memberikan bai’ah kepada Abu Bakar, di kala golongan terbanyak dari kaum Muslimin telah membai’ahnya segera pula memberikan bai’ahnya.

sesudah Abu Bakar diangkat menjadi Khalifah, beliau berpidato. Dalam pidatonya itu dijelaskan siasat pemerintahan yang akan beliau jalankan. Di bawah ini kita kutip beberapa prinsip-prinsip yang diucapkannya dalam pidatonya itu, antara lain beliau berkata :
„Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutlah aku, tetapi aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak dari padanya, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila mana aku tiada menaati Allah dan Rasul-Nya kamu tak perlu menaatiku“.

C. Pemerintahan di Masa Abu Bakar

Pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah, pada satu sisi memberikan kemudahan tersendiri bagi berlanjutnya pemerintahan negara Madinah, namun pada sisi lain munculnya penolakan orang-orang Arab, terutama orang yang baru masuk Islam untuk memberikan bai’at kepada Abu Bakar, bahkan mereka menentang Islam. Hal ini tidak mengherankan karena mereka menganggap bahwa masuknya mereka kedalam Islam disebabkan oleh perjanian yang dibuat dengan Muhammad, dan dengan kematian beliau, maka batallah perjanjian tersebut. Mereka adalah para muallaf yang belum memahami prinsip-prinsip keimanan dan ajaran Islam yang lain, disebabkan belum cukup waktu bagi nabi yang sangat tidak mungkin dapat dijangkau oleh utusan agama yang datang pada mereka.

Pada masa awal pemerintahannya, Abu Bakar banyak menghadapi gangguan dari berbagai golongan, antara lain orang-orang murtad, golongan yang tidak mau membayar zakat, dan nabi palsu. Adanya orang-orang murtad ini disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, ataui masuk Islam karena terpaksa. Sehingga ketika Rasulullah wafat, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagisetelah pemimpinnya, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Di samping itu mereka tidak dapat memisahkan antara agama dan Rasul pembawanya. Maka setelah meninggalnya Rasulullah, mereka tidak terikat lagi dengan agama Islam lalu kembali kepada ajaran agamanya semula.

Golongan orang yang tidak mau membayar zakat, kebanyakan berasal dari kabilah yang banyak yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Gathfan , Bani Bakar, dan lain-lain. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad, dan setelah Nabi wafat, maka tidak ada lagi kewajiban untuk membayar zakat.

Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi, sudah mulai muncul pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad, walaupun mereka masih menyembunyikan tujuan mereka sebenarnya.Namun setelah Nabi Muhammad wafat, mereka semakin berani menunjukkan keinginan mereka, sebagai pengacau dan nabi-nabi palsu.

Untuk mengatasi kekacauan tersebut, khalifah Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat, tindakan apa yang harus dilakukan. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, semua golongan yang telah menyeleweng itu harus diperangi, salah satunya adalah perang Riddah, sampai mereka mau kembali kepada kebenaran.

Perang Riddah (perang melawan kemurtadan) pun berjalan alot. Di bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid, akhirnya perang dapat diakhiri dengan kemenangan ditangan pemerintahan Abu Bakar. Namun akibat yang muncul adalah tewasnya banyak diantara sahabat yang hafal Al-Qur’an (Qori) karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut.

Mereka adalah penghafal bagian-bagian Al-Qur’an. Melihat situasi ini, Umar merasa cemas karena mungkin makin bertamnya para Qori yang tewas akan menghilangkan sebagian Al-Qur’an. dengan alasan inilah akhirnya Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’an.Abu Bakar pada mulanya tidak setuju dengan usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan Al-Qur’an, namun kemudian ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya.

Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi. ada dua ekspansi yang dilakukan Abu Bakar, yaitu :
1. Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid . Dalam ekspansi ini (tahun 634 M), pasukan Islam dapat menguasai dan menaklukkan Hirah, sebuah kerajaan Arab yang loyal kepada Kisra di Persia. Daerah ini merupakan penyebaran bangsa Arab dari selatan, namun mereka dijadikan pintu masuk penyebaran islam ke wilayah di belahan timur dan utara.
2. Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Ekspansi ke wilayah Romawi yakni kerajaan Ghassaniyah, yang merupakan daerah protektorat Romawi dan menjadi benteng pertahanan dari serbuan Persia.

Usaha Abu Bakar melakukan dakwah Islam itulah yang dikagumi. Barang kali ada juga orang yang berpandangan semacam dia, merasa sudah cukup puas dengan mempercayainyasecara diam-diam dan tak perlu berterang-terang di depan umum agar percagangannya selamat, berjalan lancar.

Dan barang kali Nabi Muhammad pun merasa cukup puas dengan sikap demikian itu dan sudah boleh dipuji. Tetapi Abu Bakar dengan menyatakan terang-terangan keislamannya itu, lalu mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah dan meneruskan dakwahnya untuk meyakinkan kaum Muslimin yang mula-mula untuk mempercayai Muhammad dan mengikuti ajaran agamnya, inilah yang belum pernah dilakukan orang;kecuali mereka yang sudah begitu tinggi jiwanya, yang sudah sampai pada tingkat membela kebenaran.

Orang demikian ini sudah berada diatas kepentingan pribadinya sehari-hari. Kita lihat, dalam membela agama, dalam berdakwahuntuk agama, segala kebesaran dan kemewahan hidup duniawinya dianggapnya kecil belaka.

Dalam menjalankan dakwah itu tidak hanya berbicara saja dengan kawan-kawannya dan meyakinkan mereka, dan dalam menghibur kaum duafa dan orang-orang miskin yang disiksa dan dianiaya oleh musuh-musuh dakwah, tidak hanya dengan kedamaian jiwanya dengan sifatnya yang lemah lembut, tetapi ia menyantuni mereka dengan hartanya. Digunakannya hartanya itu untuk membela golongan lemah dan orang-orang tak punya, yang telah mendapat petunjuk Allah ke jalan yang benar, tetapi lalu dianiaya oleh musuh kebenaran itu.

Tetapi abu bakar sendiri pun tidak bebas dari gangguan quraisy. sam halnya dengan Muhammad sendiri byang juga tidak lepas dari gangguan itudengan kedudukannya yang sudah demikian rupa di kalangan kaum nya serta perlindungan bani hasyim kepadanya. setiap Abu Bakar melihat Muhammad di ganggu oleh Quraisy ia selalu siap membelanya dan mempertaruhkan nyawanyauntuk melindunginya. Ibn Hisyam menceritakan,bahwa perlakuan yang paling jahat dilakukan quraisy terhadap rasulullah ialah setelah agama dan dewa-dewa mereka di cela.

khalifah abu bakar adalah panglima tertinggi dalam angkatan perang. dia yang menunjuk panglima besar dan kepala-kepala pasukan.Strategi dan taktik perang banyak yang didiktekan dari madina. sungguhpun demikian khalid, panglima besarnya, kita lihat banyakn di beri kekuasaan dan kepercayaan. munurut sewajarnya, khalifah sendiri yang memimpin angkatan jihad ke medan perang. tetapi front dan medan pertempuran telah dua tiga dan urusan kenegaraan telah begitu berjalin, maka untuk komando umum ditunjukkan sahabat-sahabat yang ahli dalam ketentaraan. adapun shalat jama’ah dan shalat jum’at di ibu kota tetap di tangan khalifah abu bakar, karena shalat dan jum’at adalah tiang agama.
Organisasi dan mekanisme pemerintahan abu bakar adalah begitu kuat dan merata. perhubungan antara pusat (madinah) dengan daerah sampai kepada instansi yang terendah di suku-suku kabilah rapat sekali. itu adalah juga sebagai hasil dari kemenangan abu bakar di peperangan Riddah.

Hal yang demikian sangat memberikan kemungkinan kepada ’’Hukum“ untuk timbul menonjol tinggi, dan kepadanya ’’ Kekuasaan“ untuk mengembangkan sayapnya. maka sebagai kelanjutannya dari itu, lahirlah masa baru dan zaman gemilang yaitu masa kemakmuran dan kebahagiaan hidup menuruti filsafat islam yang tersimpul di dalam ’’Baldatun taiyiban wa rabbun gafur“(Negara makmur dilindungi tuhan yang pengampun).

sebenarnya memang hukum dan kekuasaanlah yang dapat menjamin kemakmuran umat. hukum menciptakan keamanan.hukum mengatur sistem pengumpulan dan pembagian rezeki.hukum menentukan hak dan kewajiban, dan hukum pulalah dengan seluruh sangsi-sangsi yang menjamin berjalannya seluruh undang-undang dan peraturan.

D. Prestasi dan Pesan Abu Bakar
1. Prestasi Abu Bakar Pada Masa Pemerintahannya
Bukankah ini merupakan salah satu keajaiban sejarah?! Dalam jangka waktu dua tahun tiga bulan bangsa-bangsa yang memberontak itudapat kembali tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat, disegani dan berwibawa, yang akhirnya malah dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya. Kedaulatan ini pula yang kemudian mengemban peradaban di dunia selama berabad-abad sesudahnya. (Abu Bakar muhammd haikal husain hal 341)
Adapun prestasi yang lain yang ditempuh pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah :
1. Perbaikan sosial (masyarakat)
2. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an
3. Perluasan dan penyebaran agama Islam
4. Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat
5. Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi.

2. Adapun pesan-pesan yang disampaikan oleh Abu Bakar adalah sebagai berikut :
Khulafaur Rasyidin yang pertama dan Sahabat utama Rasulullah SAW, Sayidina Abu Bakar As Siddiq pernah meninggalkan pesan, katanya:
1. Siapa yang memasuki kubur dengan tidak membawa bekalan samalah seperti orang yang belayar di lautan dengan tidak berperahu.
2. Kegelapan itu ada lima perkara dan penerangnya juga ada lima perkara yaitu:
a. Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya adalah taqwa.
b. Dosa itu kegelapan dan penerangnya adalah taubat.
c. Akhirat itu kegelapan, penerangnya adalah amal soleh.
d. Kubur itu kegelapan, penerangnya adalah kalimah La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.
e. Siratul Mustaqim itu kegelapan, penerangnya adalah yakin.
3. Sesungguhnya iblis itu berdiri di hadapanmu, nafsu di sebelah kananmu, dunia di belakangmu, anggota di sekelilingmu dan Allah juga bersamamu. Iblis yang dilaknat menyuruhmu meninggalkan agama. Nafsu menyuruhmu
berbuat maksiat. Keinginan hawa nafsu menyerumu ke arah syahwat. Dunia menyeru supaya memilihnya daripada Akhirat. Anggotamu menyerumu berbuat dosa. Allah menyerumu ke Syurga dan keampunan-Nya.
Siapa yang menyahut seruan iblis terkeluarlah agamanya. Siapa yang menyahut seruan nafsu terkeluar rohnya (roh kemanusiaan). Siapa yang menyahut seruan syahwat, terkeluar akalnya. Siapa yang menyahut seruan anggota, terkeluarlah Syurganya. Siapa yang menyahut seruan Allah,
terkeluarlah kejahatannya dan memperolehi segala kebaikan.

4. Sayidina Abu Bakar berkata: Terdapat lapan perkara yang menjadi perhiasan kepada lapan perkara:
Menjaga perkara yang haram, perhiasan kepada fakir.Syukur perhiasan kepada nikmat Sabar perhiasan kepada bala.Tawaduk perhiasan kepada kemuliaan.Berlemah lembut perhiasan kepada ilmu.Merendah diri perhiasan kepada orang yang bercakap.Meninggalkan riyak perhiasan kepada kebaikan.Khusyuk perhiasan kepada sembahyang.
5. Sesungguhnya hamba itu apabila datang ujub dengan sesuatu dari perhiasan dunia nescaya Allah memurkainya hingga dia menceraikan perhiasan itu.
6. Moga-moga aku jadi pokok kayu dicantas kemudian dimakan.
7. Dia berkata kepada para Sahabat:Sesungguhnya aku telah mengendalikan urusan kamu, tetapi bukanlah aku ini orang yang paling baik di kalangan kamu maka tolonglah aku, kalau aku berlaku lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng betulkan aku.

E. Wafatnya Abu Bakar

Khalifah Abu Bakar ra. Meniggal dunia, senin, 23 agustus 624 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari.

Dalam masa yang singkat itu Abu Bakar telah menghadapi sat-saat yang amat genting. Dapat kita katakan bahwa pada permulaan saat-saat yang amat genting itu Abu Bakar adalah berdiri sendiri, kemudian berkat iman dan keyakinannya yang kuat, maka kaum Muslimin lekas juga menyokong dan mendukung pendapat dan buah pikirannya. Dalam keadaan yang demikian beliau dapat mengerahkan kaum muslimin menghancurkan syirik dan memberantas keragu-raguan dan waham, malah beliau dapat pula mengerahkan mereka menggulingkan singgasana Kisrah (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi). Kalau ada suatu peristiwa besar yang terjadi di masa permulaan Islam, maka nama Abu Bakar selalu kelihatan dengan jelas di dalamnya. Semoga Allah yang Maha Kuasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada arwah beliau.Beliau telah mencerminkan seluruh nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang tinggi dan murni.

Pemikiran Muhammad Natshir Tentang Dakwah Islam


Dalam pemikiran M. Natshr dakwah islam adalah ajakan berisi mar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, ajakan terseut tidak cukup dengan lisan saja, melainkan dengan perbuatan, dan kepribadian secara nyata,

M. Natshir menggagas konsep dakwah islam bukan sekadar menyampaikan ajaran islam, tetapi diciptakan dengan bi lisani al-amal. Maksudnya, bilisani al-hal, bi lisani al-amal, dan bilisani al-akhlak karimah. Dengan demikian dakwah islam dalam pandanganya adalaaha amar ma’ruf nahi munkar yang didalamnya mengandung tiga unsure utama, yaitu amal perbuatan lisan, aktualisasi ajaran islam dengan karya nyata dan kepribadian terpuj.

Dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar yang bertumpu pada rasa cinta dan persaudaraan itu mengandung beberapa konsekuensilogis dalam penerapanya. Sikapa itu antara lain :

1. ajakan dakwah kepada umat hendaknya bersih dai rasa benci dan permusuhan
2. tutur kata maupun ucapan para pelaku dakwah harus bersendikan akhlak karimah
3. menjauhi sifat suka .menuding dan saling mengafirkan, apalagi terkesan membuka aib sesama manusia.
4. menciptakan kondisiyang bersahabat dan akrab dengan para objek dakwah agar mereka merasa bertanggung jawab untuk meneruskan pesan-pesan tersebut kepeda teman-temanya yang lain sebagai kelanjutan informasi dakwah yang diterimanya.

Bagi Muhammad Natshr etika berdakwah merupakan suatu yang sangat penting untuk mendukung proses pencapaian tujuan dakwah islam. Karenanya akhlaj karima merupakan masalah penting yang tidak boleh dilupakan.

M. natshir menulis dakwah dan tujuanya pada serial media dakwah. Dalam brosur tersebut, belau memberikan ulasan tentang dakwah terutama tujuanya. Menurut M. natshir tujuan dakwah adalah:
1. memangil kita kepada syariat, untuk memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perseorangan atau persoalan berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara dan berantar Negara.
2. memanggil kita kepada fungsi hidup kita sebagai hamba Allah datas dunia ini,
3. memanggil kita kepada tujuan hidup kita yang hakiki, yakni menyembah Allah.

Telah diketahui bahwa pada tahun 1956 pasca pemilihan umum pertama, perdebatan tentang pancasila atau islam sebagai dasar Negara. Maka M. Natshir dan partai-partai islam lain mengusulkan islam sebagai dasar Negara, menurutnya karena beberapa hal.
Pertama, adanya fakta sosiologis, yaitu komunitas masyarakat diindonesia ini mayoritas muslim.
Kedua. Adanya fakta normative yang telah memperlihatkan bahwa sebelum pancasila sebelum lahir, umat islam diindonesia telah menjadikan islam dan mengamalkan islam dalam kehidupan sehari-hari
Ketiga, adanya komitmen yang sangat kuat tentang islam pada diri M, Natshir. Hal ini terbukti dengan pernyataan tentang islam sebagai pedoman dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Menurut M.natshir ajaran islam mempunyai sifat-sifat sempurna bagi kehidupan Negara dan masyarakat, dan dapat menjadi pedoman hidup antar berbagai golongan dalam Negara dengan penuh toleransi.

D. Karya karya ilmiah Hamka

Semasa hidupnya Hamka suka dengan menulis dan mengarang buku. Tulisan-tulisannya sangat dikagumi dan disenangi orang lain. Sejak kecil memang Hamka hobi dengan kegiatan tersebut, sehingga tidak aneh apabila menginjak dewasa ia menghasilkan karya-karya yang bernilai.pad usia 17 tahun ia mulai menghasilkan tulisan-tulisan bermutu. Karyanya yang sudah dibukukan tercatat 118 buahdan itu belum termasuk karangan-karangan panjang dan pendek yang termuat didalam media massa dan disampaikan dalam beberapa kesempatan kuliah ceramah ilmiah. Tulisan tersebit meliputi banyak bidang kajian yaitu :P olitik,budaya,akhlak, dan ilmu-ilmu keislaman.
Perkembangan dan kemnajuan yang dilakukan Hamka dengan kegiatan menulis telah membawa pengaruh terhadap perjuangan dakwah Islamnya. Banyak karya-karya dan hasil pemikirannya yang dituangkan kedalam bentuk tulisan. Lambat laun karya tulisan Hamka ini mampu memberikan nilai-nilai dan nuansa keagamaan yang secara tidak langsung telah menyentuh rasa keberagaman setiap orang dan juga masyarakat.
Karya-karya Hamka lebih mengangkat kepada masalah-masalah tafsir Al-qur’an,tauhid dan karangan romannya, sehingga indikasi ini menunjukkan bahwa sebenarnya Hamka merupakan tokoh ulama besar tafsir Al-qur’an.
Berikut sebagai nama-nama karya diantaranya :
1. Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Ditulis dalam huruf Arab.
2. Si Sabariah. (192 8)
3. Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.
4. Adat Minangkabau dan agama Islam (1929).
5. Ringkasan tarikh Ummat Islam (1929).
6. Kepentingan melakukan tabligh (1929).
7. Hikmat Isra’ dan Mikraj.
8. Arkanul Islam (1932) di Makassar.
9. Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.
10. Majallah ‘Tentera’ (4 nomor) 1932, di Makassar.
11. Majallah Al-Mahdi (9 nomor) 1932 di Makassar.
12. Mati mengandung malu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.
13. Di Bawah Lindungan Ka’bah (1936) Pedoman Masyarakat,Balai Pustaka.
14. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
15. Di Dalam Lembah Kehidupan 1939, Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
16. Merantau ke Deli (1940), Pedoman Masyarakat, Toko Buku Syarkawi.
17. Dijemput mamaknya,1939.
18. Tashawwuf Modern 1939.
19. Falsafah Hidup 1939.
20. Majallah ‘SEMANGAT ISLAM’ (Zaman Jepun 1943).
21. Keadilan Ilahy 1939.
22. Majallah ‘MENARA’ (Terbit di Padang Panjang), sesudah revolusi 1946.
23. Negara Islam (1946).
24. Islam dan Demokrasi,1946.
25. Revolusi Pikiran,1946.
26. Revolusi Agama,1946.
27. Adat Minangkabau menghadapi Revolusi,1946.
28. Dibantingkan ombak masyarakat,1946.
29. Didalam Lembah cita-cita,1946.
30. Ayahku,1950 di Jakarta.
31. Mandi Cahaya di Tanah Suci. 1950.
32. Mengembara Dilembah Nyl. 1950.
33. Agama dan perempuan,1939.
34. Muhammadiyah melalui 3 zaman,1946,di Padang Panjang.
35. 1001 Soal Hidup (Kumpulan karangan dr Pedoman Masyarakat, dibukukan 1950).
36. Perkembangan Tashawwuf dr abad ke abad,1952.
37. Pengaruh ajaran Muhammad Abduh di Indonesia (Pidato di Kairo 1958), utk
Doktor Honoris Causa.
38. Soal jawab 1960, disalin dari karangan-karangan Majalah GEMA ISLAM.
39. Dari Perbendaharaan Lama, 1963 dicetak oleh M. Arbie, Medan; dan 1982 oleh
Pustaka Panjimas, Jakarta.
40. Islam dan Kebatinan,1972; Bulan Bintang.
41. Fakta dan Khayal Tuanku Rao, 1970.
42. Sayid Jamaluddin Al-Afhany 1965, Bulan Bintang.
43. Ekspansi Ideologi (Alghazwul Fikri), 1963, Bulan Bintang.
44. Hak Asasi Manusia dipandang dari segi Islam 1968.
45. Falsafah Ideologi Islam 1950(sekembali dr Mekkah).
46. Keadilan Sosial dalam Islam 1950 (sekembali dr Mekkah).
47. Cita-cita kenegaraan dalam ajaran Islam (Kuliah umum) di Universiti Keristan
1970.
48. Studi Islam 1973, diterbitkan oleh Panji Masyarakat.
49. Himpunan Khutbah-khutbah.
50. Urat Tunggang Pancasila.
51. Bohong di Dunia.
52. Muhammadiyah di Minangkabau 1975,(Menyambut Kongres Muhammadiyah di Padang).
53. Pandangan Hidup Muslim,1960.
54. Kedudukan perempuan dalam Islam,1973.
55. [Tafsir Al-Azhar][1] Juzu’ 1-30,

Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan antara bangsa seperti anugerah kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azhar, 1958; Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Readmore »

KARYA-KARYA MONUMENTAL AL-GHAZALI

Al-Ghazali dikenal sebagai sosok intelektual multidimensi dengan penguasaan ilmu multidisplin. Hampir semua aspek keagamaan dikajinya secra mendalam. Aktfitasnya bergumul dengan ilmu pengetahuan berlangsung tidak pernah surut hingga ajal menjemputnya. Dalam ranah keilmuan Islam, sebuah bukti pengakuan atas kapasitas keilmuan dan tingkat penerimaan para ulama terhadapnya.

Abdurrahman Badawi dalam bukunya Muallafah al-ghazali menyebutkan karya al-Ghazali mencapai 457 buku. Al-Washiti dalam al-Thabaqat al-‘Aliyah fi Manaqib al-Syafi’iyah menyebutkan 98 judul buku. Musthafa Ghalab menyebut angka 228 judul buku. Al-Subki dalam al-Thabaqat al-Syafi’iyah meneyebutukan 58 judul buku. Thasy Kubra Zadah dalam Miftah al-Sa’adah wa Misbah al-Siyadah menyebutkan angka 80 judul. Michel Allard, seorang orientalis Barat, menyebutkan jumlah 404 judul buku. Sedangkan Fakhruddin al-Zirikli dalam al-A’lam menyebut kurang lebih 200 judul. Kitab tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Beberapa karyanya antara lain :

1. Bidang Fiqh dan Ushul Fiqh
a. Al-Basith fi al-Furu’ ‘ala Nihayah al-Mathlab li Iman al-Haramain.
b. Al-wasith al-Muhith bi Iqthar al-Basith.
c. Al-Waiiz fi al-Furu’
d. Asrar al-Hajj, dalam Fiqh al-syafi’i.
e. Al mustashfa fi ‘ilm al Ushul
f. Al-mankhul fi ‘ilm al Ushul
2. Bidang Tafsir
a. Jawahir al-Qur’an
b. Yaqut al-Ta’wil fi-Tafsir al-Tanzil
3. Bidang Aqidah
a. Al-Iqtishad fi al-I’tiqad, terbit di mesir
b. Al-ajwibah al-Ghazaliyah fi al-masail al-Ukrawiyah
c. Iljamu al-awam’an ‘Ilm al-Kalam
d. Al-Risalah al-Qudsiyah fi-Qawaid al-Aqaid
e. Aqidah ahl al-Sunnah
f. Fadhaih al-Bathiniyah wa Fadlail al-Mustadzariyah
g. Faisal al-Tafriqah baina al-Islam wa al-Zindiqah
h. Al-Qistash al-Mustaqim
i. Kimiyah al-Sa’adah
j. Al-Maqshid al-tsna fi ma’ani Asma’ Allah al-Husna
k. Al-Qaul al-Jamil fi al-Radd ‘ala man Ghayyara al-Injil
4. Bidang Filsafat dan Logika
a. Misykah al-Anwar
b. Tahafut al-Falasifah
c. Risalah al-Thair
d. Mihak al-Nadzar fi al-Mantiq
e. Ma’ary al-Qudsi fi Madarij Ma’rifah al-Nafs
f. Mi’yar al-Ilmi
g. Al-Muthal fi Ilm al-Jidal
5. Bidang Tasawuf
a. Adab al-Shufiyah
b. Ihya ‘Ulumuddin
c. Bidayah al-Hidayah wa Tahdzib al-Nufus bi al-Adab al-Sariyyah
d. Al-Adab fi al-Din
e. Al Imla ‘an Asykal al-Ihya
f. Ayyuhal Walad
g. Al-Risalah al-Ladunniyah
h. Mizan al-Amal
i. Al-Kasyfu wa al-Tabyin fi Ghurur al-Khalq Ajma’in
j. Minhaj al-Abidin ila al-Jannah
k. Mukasyafah al-Qulub al-Muqarrab ila Hadrah Alami al-Gaibi

Masih banyak lagi karya al-Ghazali lainnya, baik yang sudah dicetak dan diterbitkan, maupun yang masih berbentuk manuskrip. Sedangkan di sisi lain ada ratusan karya yang dikategorikan hasil karya al-Ghazali, dan tentunya hal ini masih diperdebatkan.


SUMBER : Asrorun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Elsas, 2004), h. 42-45.
Readmore »

Konsep, Operasional dan Prospek Pasar Modal Syari’ah

A. Pengertian dan Konsep Pasar Modl Syari’ah
Pasar modal syari’ah ( Capital Market ) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuanan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun modal sendiri (saham). Kegiatan pasar modal di Indonesia di atur dalm UU No.8 tahun 1995 (Undang-Undang Pasar Modal / UUPM).

UUPM tidak membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan dngan prinsip-prinsip syari’ah atau tidak. Dengan demikian, berdasarkan UUPM kegiatan pasar modal Indonesia dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip syari’ah dan dapat pula dilakukan tidak sesuai dengan prinsip syari’ah (konvnsional).



Prinsip pasar modal syariah tentunya berbeda dengan pasar modal konvensional. Sejumlah instrument syari’ah di pasar modal sudah dikenalkan kepada masyarakat, misalkan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII), obligasi syari’ah dan reksa dana syari’ah. Pasar modal syari’ah pun sudah diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003.

Pasar Modal Syari’ah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI).

Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi dengan penerapan prinsip syariah.

Ada beberapa prinsip dasar untuk membangun sistem pasar modal yang sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan untuk implementasinya, memang dibutuhkan proses diskursus yang panjang.Prinsip tersebut antara lain :
a. Tidak diperkenankannya penjualan dan pembelian secara langsung.
b. Perubahan harga hanya ditentukan oleh kekuatan pasar, dimana tidak ada perubahan yang berarti dari nilai intrinsik saham.
c. Saham-saham tersebut dijual ataupun dibeli jika memang tersedia.
d. Penelitian account books secara cermat.
e. Praktek standar manajemen bisnis dan akunting harus diterapkan pada semua perusahaan yang telah memiliki kuota saham tertentu.
f. Perlu ada proses audit dan investigasi secara mendadak untuk meneliti kebenaran dari balance sheet suatu perusahaan.
g. melarang perusahaan untuk menjual saham mereka sendiri.

B. Operasional Pasar Modal Syariah
Dalam melihat kinerja pasar modal syari’ah maka indicator yang dapat digunakan antara lain dengan melihat perkembangan instrument-instrumen (produk-produk) yang ada pada pasar modal syari’ah. Adapun gambaran produk-produk tersebut adalah sebagai berikut :
1. Obligasi syari’ah atau sukuk
Pada prinsip atau obligasi syari’ah adalah surat berharga sebagai instrument investasi yang diterbitkan berdasarkan suatu transaksi atau akad syari’ah yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah (sewa), mudharabah (bagi-hasil), musyarakah atau yang lain. Sukuk yang sekarang sudah banyak diterbitkan adalah berdasarkan akad sewa (sukuk al-ijarah), dimana hasil investasi berasal dan dikaitkan dengan arus pembayaran sewa aset tersebut.

Sukuk bukan instrument utang piutang dengan bunga (riba), seperti obligasi yang kita kenal dalam keuangan konvensional, tetapi sebagai instrument investasi. Sukuk diterbitkan dengan suatu underlying asset dengan prinsip syari’ah yang jelas.

Pada bulan maret 2004 Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa baru tentang obligasi syari’ah. Lembaga tersebut membolehkan pemerintah RI maupun perusahaan-perusahaan bila ingin menerbitkan obligasi syari’ah dengan skim ijarah.Untuk menerbitkan Obligasi Syariah, beberapa persyaratan berikut harus dipenuhi :
a. Aktivitas utama (core business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi Fatwa No: 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tsb menjelaskan bahwa jenis kegiatan usaha yg bertentangan dengan syariah Islam diantaranya :
usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
usaha yg memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman haram.
usaha yg memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang2 ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Di Indonesia terdapat dua skema obligasi syariah yaitu obligasi syariah Mudharabah dan obligasi syariah Ijarah. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
2. Saham Syari’ah
Produk syariah lain di BEJ, yng juga muncul sebelum hadirnya pasar modal syari’ah adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII merupakan pengelompokan saham-saham 30 emiten yang dipandang paling mendekati criteria syari’ah. Mulai diluncurkan pada tahun 2000, seleksi yang dilakukan terhadap saham-saham yang dimasukkan dalam kelompok JII meliputi seleksi yang bersifat normative dan financial.

Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi dengan penerapan prinsip syariah. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti :
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
4. Usaha yang memproduksi,mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.


C. Prospek Pasar Modal Syari’ah
Banyak kalangan meragukan manfaat diluncurkannya pasar modal syari’ah ini, ada yang mencemaskan nantinya akan ada dikotomi dengan pasar modal yang ada. Akan tetapi badan pengawas pasar modal (Bapepam) menjamin tidak akan ada tunpang tindih kebijakan yang mengatur, justru dengan diluncurkannya pasar modal syari’ah ini, akan membuka ceruk baru dilantai bursa.

Dalam perkembangan terakhir badan pengawas pasar modal (Bapepam) menetapkan pengembangan pasar modal syari’ah sebagai salah satu prioritas kerja lima tahun kedepan. Rencana tersebut dituangkan dalam Master Plan pasar modal Indonesia 2005-2009. dengan program ini, pengembangan pasar modal syari’ah memiliki arah yang jelas dan makin membaik. Terdapat dua strategi utama yang dicanangkan Bapepam untuk mencapai pengembangan pasar modal syari’ah dan produk pasar modal syari’ah. Pertama, mengembangkan kerangka hokum untuk memfasilitasi pengembangan pasar modal berbasis syari’ah. Kedua, mendorong pengembangan produk pasar modal berbasis syari’ah.

Ketua Bapepam juga memberikan penilaian terhadap pasar modal syari’ah yang dapat diringkas sebagai berikut :
a. Sampai dengan juli 2005, kinerja produk pasar modal berbasis syari’ah cukup menggembirakan. Saham perusahaan yang tercatat pada Jakarta Islamic Indek (JII) menunjukkan kinerja baik dan meningkat 20,9 % dari 164 poin menjadi 198,2 poin pada akhir juli lalu.
b. Sementara dari pasar obligasi, Bapepam telah mengeluarkan pernyataan effektif untuk tiga emitmen yang menawarkan obligasi berbasis syariah mereka kepasar.
c. Obligasi syari’ah tumbuh 23% dan nilai emisinya tumbuh 143% jika dibanding akhir tahun lalu.
d. Dana yang dikelola fund manager juga menu8njukkan pertumbuhanyang cukup signifikan.
Readmore »